SISTEM AKUNTANSI BIAYA MENURUT PESANAN


Nama : Nadira Putri Alisya
NPM : 15118149
Kelas : 2KA27
Dosen : Cicilia Erly Istia
Mata Kuliah : Pengantar Akuntansi 2


SISTEM AKUNTANSI BIAYA MENURUT PESANAN



Penetapan Sistem Akuntansi Menurut Pesanan
hal utama dalam penerapan sistem akuntansi biaya menurut pesanan, bahwa pencatatan bentuk tolak dari dokumen - dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk ayar ayat jurnal dan juga dokumen ini penting bagi pimpinan untuk membuat perencanaan serta untuk tindakan pengendalian mengenai cara, prosedur dan penerapan terdapat persamaan dengan sistem akuntansi biaya menurut proses misalnya untuk memperoleh bahan, menyimpan dan mengeluarkannya.

Bahan Mentah(RAW MATERIALS)
Departemen berutgas melaksanakan pesanan tersebut membuat perencanaan terlebih dahulu yaitu sebuah rencana produksi yang memuat antara lain:

Bahan baku yang dibutuhkan dengan membuat Surat Permintaan Pembelian (Purchase requisition), sebagai pedoman bagian pembelian untuk melaksanakan pemesanan atau dasar untuk mengirim order pembelian(purchase order).

Selanjutnya petugas pembelian setibanya pesanan akan mengadakan pemeriksaan apakah jumlah tersebut sesuai atau tidak dengan pesanan yang dilakukan. selanjutnya bagian pembelian mengeluarkan bukti penerimaan bahan(receiving report) yang memuat sejumlah serta keadaan barang yang diterima.

Penerimaan dicatat dengan mendebit perkiraan bahan baku(material) dan sebaliknya untuk perkiraan bahan baku (material) dan sebaliknya untuk perkiraan hutang dagang(kas dicatat di sebelah kredit).

perkiraan bahan baku didalam buku besar merupakan perkiraan pengendali yang dibuat perjenis bahan baku dan merupakan sub buku besar yang dinamakan buku bahan baku ( Material Ledger).

Bagian produksi memulai aktivitasnya dengan membuat bon pengeluaran (material requistion) bahan dalam beberapa rangkap selembar untuk bagian gudang sebagai permintaan bahan, selembar untuk bagian pembukuan pencatatan mengenai kuantitas. pengendalian bahan baku ke perkiraan pengendalian barang dalam proses (work in process) dan biaya fabrikase (faktory overhead).

Jalannya arus biaya tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :




sistem balance permanen akan memperoleh manfaat - manfaat sebagai berikut :

1. memungkinkan perhitungan persediaan secara phisik dilaksanakan secara merata dan tdak menumpuknya pekerjaan pada akhir periode
2. penetapan pembebanan bahan baku ke pekerjaan dan biaya fabrikase dapat dilakukan secara tepat dapat dilakukan secara tepat dan cepat.
3. keuntungan lainnya untuk mengetahui perbedaan perbedaan antara jumlah sebenarnya dengan jumlah menurut pembukuan.

Upah (Wages)
upah buruh adalah biaya yang tidak terwujud, tidak seperti pemakaian bahan baku untuk sistem ini harus dilakukan dengan seksama mengenai perlakuan upah langsung, agar:

1. Dapat ditetapkan jumlah yang tepat mengenai upah yang harus dibayarkan kepada buruhh dalam periode pembayaran upah.
2. pembebanan yang tepat atas biaya buruh ke perkiraan biaya fabrikase dan masing-masing pesanan.

Jumlah jam kerja para buruh biasanya dicatat kedalam kartu jam (stack card) yang disebut juga dengan kartu keluar masuk ( in and out cards), jam kerja dari setiap buruh untuk setiap pekerjaan atau biaya fabrikase dicatat dalam kurun waktu ( time ticket/time card).

Barang Dalam Proses ( Work in Proces)

terdapat 3 unsur biaya :
1. Bahan langsung(Direct Materials)
2. Upah Langsung(Direct Labor)
3. Biaya fabrikase(Fictory overhead)

ketiganya akan dialokasikan ke perkiraan barang dalam proses dengan angka yang sudah diikhtisarkan terlebih dahulu, sedangkan pencarian mengenai pemakaian bahanm upah langsung atau biaya fabrikase dapat dilihat dari kartu pekerjaan (job cust sheet). pencatatan ke jon cost sheet diambil dari bon-bon pnegeluaran bahan kartu waktu yang membuat perinciannya. setelah pekerjaan selesai maka data ini akan diikhtisarkan sehingga dapat diketahui biaya per unit. data sebagian dasar untuk memuat jurnal dengan cara mendebit perkiraan hasil selesai (Finishing goods) dan mengkredit perkiraan barang dala proses ( work in process).


Hubungan antara perkiraan pengendalian barang dalam proses (controlling account) dan buku pembantunya(subdiary cost ledger).

Hasil Selesai Dan Harga Pokok Penjualan
perkiraan hasil selesai merupakan perkiraan pengendali (controlling account) disebabkan angka yang dicatat ke dalam perkiraan ini hanya merupakan ikhtisar dari buku besar pembantu (subsidiary ledger) yang mempunyai perkiraan - perkiraan untuk tiap tiap barang yang dihasilkan.
ikhtisar ini dipakai sebagai dasar untuk membuat jurnal :







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Teknologi Informasi Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif Bagi Perusahaan

TULISAN 1 , ALASAN MASUK UNIVERSITAS GUNADARMA