Membangun Strategi Layanan Manajemen Sistem Informasi Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bagi Masyarakat


Nama               : Nadira Putri Alisya
Npm                : 15118149
Kelas               : 2KA27
Mata Kuliah    : Manajemen Layanan Sistem Informasi
Dosen              : Dian Gustina
Membangun Strategi Layanan Manajemen Sistem Informasi Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bagi Masyarakat


Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu


STRATEGI
Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.
Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata tersebut. Strategi sering dikaitkan dengan Visi dan Misi, walaupun strategi biasanya lebih terkait dengan jangka pendek dan jangka panjang.
Contoh berikut menggambarkan perbedaannya, "Strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan dengan taktik untuk memenangkan satu pertandingan".
Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer saja tetapi kemudian berkembang ke berbagai bidang yang berbeda seperti strategi bisnis, olahraga (misalnya sepak bola dan tenis), catur, ekonomi, pemasaran, perdagangan, manajemen strategi

Perencanaan Strategis Sistem  Informasi
Perencanaan Strategis Sistem  Informasi Perencanan strategi sistem informasi adalah suatu proses untuk Menyusun perencanaan untuk penggunaan serta  implementasi sistem dan teknologi informasi secara komprehensif pada suatu organisasi yang sejalan dengan strategi bisnis organisasi untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.





Manajemen Layanan Sistem Informasi
Manajemen Layanan Sistem Informasi adalah manajemen melakukan atau melaksanakan pelayanan dalam suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

ITSM adalah proses-terfokus dan dalam pengertian ini memiliki hubungan dan kepentingan bersama dengan gerakan perbaikan proses (misalnya, TQM, Six Sigma, manajemen bisnis proses, CMMI) kerangka kerja dan metodologi dalam sebuah organisasi. Disiplin tidak memperhatikan tentang bagaimana menggunakan produk vendor tertentu, atau rincian teknis dari sistem di bawah manajemen. Sebaliknya, ITSM berfokus pada pemberian kerangka kerja untuk struktur TI yang terkait kegiatan dan interaksi tenaga teknis TI dengan penggunanya.

ITSM umumnya berkaitan dengan “back office” atau masalah operasional manajemen teknologi informasi (kadang-kadang dikenal sebagai arsitektur operasi), dan tidak berurusan dengan perkembangan teknologi. Sebagai contoh, proses menulis perangkat lunak komputer untuk dijual, atau merancang sebuah mikroprosesor tidak akan menjadi fokus disiplin, namun yang menjadi perhatiannya adalah sistem komputer yang digunakan oleh pemasaran dan staf pengembangan bisnis di perusahaan baik berupa perangkat lunak dan atau perangkat kerasnya. Banyak perusahaan non-teknologi, seperti di industri keuangan, ritel, dan perjalanan, memiliki sistem teknologi informasi yang signifikan yang tidak mengenai kebutuhan pelanggannya.

Dalam hal ini, ITSM dapat dianggap atau dianalogikan sebagai perencanaan sumber daya perusahaan/Enterprise Resource Planning(ERP) untuk IT – meskipun akar sejarah dalam operasi TI membatasi penerapannya di seluruh kegiatan besar TI lainnya, seperti IT manajemen portofolio dan rekayasa perangkat lunak

Kerangka Kerja pada Manajemen Layanan Sistem Informasi

1.      Konsep dasar : mencangkup bisnis , teknis, dan manajerial berbagai komponen dan peranan layanan SI.
2.      Teknologi Informasi : pengembangan dan berbagai isu manajemen (hardware, software, jaringan)
3.      Aplikasi bisnis : penggunaan utama nya untuk operasi , manajemen, dan keunggulan kompetitif.
4.      Proses pengembangan : bagaimana para praktisi dan pakar informasi merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem informasi untuk peluang bisnis.
5.      Tantangan manajemen : untuk secra efektif dan etis mengelola teknologi pada tingkat pemakai akhir.
Empat P Strategi Layanan Sistem Informasi
1.      Perspektif: Visi untuk menentukan arah dan tujuan dalam bertahan dalam pasar dunia.
2.      Position: Memanfaatkan keunikan posisi sebagai dasar untuk berkompetisi.
3.      Plan: Rencana bagaimana provider layanan akan meraih visinya
4.      Pattern: Pola dasar yang dilakukan berulang dalam pengambilan keputusan yang biasanya berdasarkan tema pokoknya.
Strategi Layanan
Strategi Layanan adalah titik pusat dan asal dari Siklus Hidup Layanan ITIL. Service strategy memberikan panduan untuk menjelaskan dan memprioritaskan investasi penyedia layanan dalam memberikan layanan. Secara umum, Strategi Layanan berfokus untuk membantu organisasi TI memperbaiki dan mengembangkannya dalam jangka panjang. Dalam kedua kasus tersebut, Strategi Layanan sangat bergantung pada pendekatan berbasis pasar.

Oleh karena itu, publikasi Service Strategy duduk di inti dari siklus hidup ITIL V3. Service Strategy menetapkan panduan bagi semua penyedia layanan TI dan pelanggan mereka, untuk membantu mereka beroperasi dan berkembang dalam jangka panjang dengan membangun strategi layanan yang jelas, yaitu pemahaman yang tepat mengenai:

1.      Layanan apa yang harus ditawarkan ?
2.      Kepada Siapa layanan harus ditawarkan ?
3.      Bagaimana posisi pasar internal dan eksternal untuk layanan yang dikembangkan?
4.      Potensial kompetisi dan kondisi yang ada dalam pasar, dan tujuan yang akan membedakan nilai dari apa yang Anda lakukan atau bagaimana Anda melakukannya ?
5.      Bagaimana pelanggan dan stakeholder akan melihat dan mengukur nilai, serta bagaimana nilai ini akan dibuat ?
6.      Bagaimana pelanggan akan membuat keputusan sourcing layanan sehubungan dengan penggunaan berbagai jenis penyedia layanan ?
7.      Bagaimana visibilitas dan kontrol atas penciptaan nilai akan dicapai melalui manajemen keuangan ?
8.      Bagaimana kasus bisnis yang kuat akan dibuat untuk mengamankan investasi strategis di layanan aset dan kemampuan manajemen layanan ?
9.      Bagaimana alokasi sumber daya yang tersedia akan disetel untuk memberikan dampak yang optimal di portofolio layanan ?
10.  Bagaimana kinerja layanan akan diukur ?
Risiko
Resikodidefinisikan sebagai peristiwa yang mungkin dapat menyebabkan kerugian, atau menghambat suatu pihak untuk mencapai tujuan. Risiko juga dapat didefinisikan sebagai ketidakpastian hasil.
Sudah dibahas sebelumnya, bahwa Service strategy itu merupakan Inti dari fase Lifecycle ITIL. Oleh karena itu alangkah baiknya sebuah perusahaan harus memahami betul apa saja kebutuhan atau rintangan yang sedang dihadapinya dengan berpedoman pada Strategi layanan ( Service strategy ).
Karena dengan membuat keputusan yang terburu – buru atau perencanaan yang kurang matang , maka akan memberikan kerugian kepada perusahaan tersebut secara langsung maupun tidak langsung.

Jenis Penyedia Layanan
-          Tipe 1 - Penyedia layanan internal: Pada dasarnya ini merupakan jenis unit in-house IT yang biasanya diposisikan dalam unit bisnis yang mereka layani, meskipun umumnya untuk unit skala kecil unit IT ini akan dikonsolidasikan ke departemen IT perusahaan yang memiliki kepentingan sebagai penyeimbang, tuntutan dan prioritas dari korporasi organisasi ini adalah terhadap setiap individu unit bisnis.
-          Tipe 2 - Unit penyedia layanan bersama: Disinilah berbagai fungsi cakupan luas, dianggap sebagai non-inti untuk bisni, dikelompokkan bersama ke unit pelayanan perusahaan bersama. Fungsi yang terlibat biasanya adalah bidang IT, Keuangan dan SDM, terkadang juga pelayanan hukum, logistik, dan fasilitas manajemen.
-          Tipe 3 - Penyedia layanan eksternal: ni merupakan sebuah entitas komersil yang terpisah dari bisnis yang dilayaninya, dan beroperasi sebagai bisnis kompetitif dalam pasar.
Service Assets
Dalam memberikan layanan, penyedia layanan TI memanfaatkan asetnya sendiri untuk menambah nilai pada aset pelanggan dan menghasilkan nilai bagi organisasi.
Aset yang digunakan oleh penyedia layanan TI dapat dijelaskan dalam hal kemampuannya dan sumber daya, seperti yang sudah dijelaskan sebelumya.
Pengembangan strategi layanan yang berhasil perlu dibangun pada pemahaman tentang aset layanan yang dapat dimasukkan ke dalam pemberian layanan. Tidak ada gunanya merumuskan strategi layanan yang membutuhkan aset layanan yang tidak tersedia.
Membuat asumsi tentang kemampuan diperlukan organisasi untuk meningkatkan basis aset layanan, terutama kemampuannya. Memperkenalkan elemen risiko juga diperlukan untuk diakui, dipahami, dan dikelola agar tidak menghambat proses pemberian layanan.

Berikut adalah gambar bagan pembuatan sebuah nilai dari aset layanan dan aset pelanggan :

Dalam mengembangkan strategi layanan, penting untuk mengenali bahwa generasi nilai untuk bisnis memerlukan kombinasi dari aset penyedia layanan TI dan aset dari pelanggan. Hal ini mempunyai makna bahwa pengembangan strategi layanan harus diinformasikan pengetahuan tentang sumber daya dan kemampuan pelanggannya, serta peluang, ancaman, kerentanan, dan risiko yang terkait dengannya.
Manajemen Pelayanan Sebagai Alat Strategis
Penggunaan ITIL untuk mengubah kemampuan manajemen layanan menjadi aset strategis, dengan menggunakan Manajemen Layanan untuk memberikan dasar bagi kompetensi inti, kinerja khusus dan keuntungan tahan lama, serta meningkatkan potensi penyedia layanan dari:
Kapabilitas: kemampuan penyedia layanan (dalam hal manajemen, organisasi proses, pengetahuan dan orang - orang) untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan menyebarkan sumber daya.
Sumber daya: masukan langsung untuk memproduksi layanan, misalnya keuangan, modal, infrastruktur, aplikasi, informasi dan orang - orang.
Mengotomasi Proses Manajemen Layanan
Otomasi proses manajemen adalah penggunaan sistem komputer dan perangkat lunak untuk mengotomatisasi proses. Proses dapat benar-benar otomatis, sehingga tidak ada intervensi manusia yang diperlukan, atau semi-otomatis di mana beberapa intervensi manusia diperlukan untuk membuat keputusan atau menangani pengecualian.

Strategi Bagi Sumber Daya Informasi
Dalam upaya mencapai keberhasilan, para manajer sangat menyadari pengaruh dari lingkungan
perusahaan. Perusahaan dihubungkan dengan elemenelemen dalam lingkungannya melalui arus sumber daya fisik maupun konseptual. Perusahaan berusaha memperoleh keunggulan kompetitif dengan mengelola arus sumber daya, termasuk informasi. Sumber daya informasi perusahaan mencakup lebih dari sekedar informasi. Sumber daya tersebut mencakup pula perangkat keras, fasilitas, perangkat lunak, data, para spesialis informasi dan para pemakai informasi. Kegiatan mengidentifikasi sumber daya informasi yang akan dibutuhkan perusahaan di masa depan, mendapatkan sumber daya tersebut, dan mengelolanya disebut perencanaan sumber daya informasi secara strategis strategic planning for information resources). Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui banyak cara, seperti menyediakan barang dan jasa dengan harga murah, menyediakan barang dan jasa yang lebih baik dari para pesaing. Pada bidang komputer, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan leverage di pasar. Idealnya adalah perusahaan tidak harus sepenuhnya mengandalkan sumber daya fisik yang lebih unggul data atau informasi dapat digunakan dengan sama baiknya. Profesor Michael E.Porter dari Harvard adalah orang yang paling sering diidentifikasikan dengan topik keunggulan kompetitif. Pusat dari teori Porter adalah konsep margin. Margin adalah nilai produk barang dan jasa perusahaan seperti yang diyakini oleh pelanggan perusahaan itu, dikurangi biaya. Perusahaan menciptakan nilai dengan melaksanakan aktivitas, yang diliput Porter dengan aktivitas nilai (value activities) yang terbagi atas dua aktivitas yaitu aktivitas utama dan pendukung. Aktivitas nilai utama (primary value activities) adalah aktivitas yang berhubungan dengan produksi dan penawaran nilai yang lebih besar dari bagi pelanggan daripada yang dilakukan para pesaing. Nilai dapat dihasilkan dengan menyerahkan produk dan jasa ke pelanggan serta menyediakan dukungan setelah penjualan. Aktivitas nilai pendukung (support value activities) menyediakan input dan infrastruktur yang memungkinkan aktivitas utama berlangsung. Tiap aktivitas baik aktivitas utama maupun pendukung memiliki tiga unsur penting yaitu input yang dibeli, sumber daya manusia, dan teknologi. Tiap aktivitas juga menggunakan dan menciptakan informasi.






Daftar Pustaka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Teknologi Informasi Untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif Bagi Perusahaan

TULISAN 1 , ALASAN MASUK UNIVERSITAS GUNADARMA