TULISAN IV POTRET KEMISKINAN DI INDONESIA
ANGKA KEMISKINAN TERBESAR RI ADA DI MALUKU - PAPUA 21,1%
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah
orang miskin di Indonesia per Maret 2018 sebesar 9,82% dari total penduduk atau
setara 25,95 juta orang. Angka ini menurun jika dibandingkan posisi September
2017 yang sebanyak 26,58 juta orang.
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan angka kemiskinan
jika dilihat berdasarkan pulau, paling besar di wilayah Indonesia Timur yakni
Maluku dan Papua.
"Pemerintah masih punya PR (pekerjaan rumah) karena
Indonesia seperti Maluku-Papua masih 21,20%," kata Suhariyanto di kantor
BPS pusat, Jakarta, Senin (16/7/2018).
Dia menyebutkan, persentase kemiskinan di Pulau Jawa per Maret
2018 menurun menjadi 8,94% dari sebelumnya 9,38%. Begitu juga di Sumatera
menjadi 10,39% dari 10,44%.
Lalu, di Sulawesi pun menurun menjadi 10,64% dari sebelumnya
10,93%, sedangkan Bali-Nusa Tenggara menjadi 14,02% dari 14,17%, dan terakhir
di Kalimantan turun menjadi 6,09% dari sebelumnya 6,18%.
Baca juga: Maret 2018, Orang Miskin di RI Berkurang 630 Ribu
Jadi 25,95 Juta
"Semoga pembangunan infrastruktur yang merata dapat
membantu menekan angka kemiskinan di Indonesia Timur," jelas dia.
Sedangkan untuk komposisi garis kemiskinan, Suhariyanto
mengatakan selama September 2017-Maret 2018 garis kemiskinan naik sebesar 3,63%
yaitu dari Rp 387.160 per kapita per bulan menjadi Rp 401.220 per kapita per
bulan.
"Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan
jauh lebih besar dibanding peranan komoditi bukan makanan," ujar dia.
SUMBER :
Penulisan Dari Saya Pribadi :
Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala.
Padamasa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang
pangan,tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Dari
ukuran kehidupan modern pada masa kini mereka tidak menikmati fasilitas
pendidikan pelayanan kesehatan, dan kemudahan - kemudahan lainnya yang tersedia
pada jaman modern. Pemerintah Indonesia yang berorientasi mengembangkan
Indonesia menjadi negara maju dan mapan dari segi ekonomi tentu menganggap
kemiskinan adalah masalah mutlak yang harus segera diselesaikan disamping
masalah lain yaitu ketimpangan pendapatan, strukturisasi pemerintahan, inflasi,
defisit anggaran dan lain -lain.
Bangsa
Indonesia perlu mewaspadai kondisi kemiskinan terutama yang terjadi saat ini seperti di Maluku Papua, sekarang kemiskinan sudah sudah memberikan dampak yang beragam mulai dari tindak kriminal, pengangguran, kesehatan, dan banyak lagi yang mungkin akan berdampak lebih serius, seperti permasalahan anak - anak yang tidak mampu bersekolah.
Maka upaya penanggulangan kemiskinan pada hakekatnya merupakan
upaya bersama dari semua pemangku kepentingan, sehingga membutuhkan sinergi dan
kemitraan dengan semua pihak. Pemerintah, termasuk pemerintah daerah, kalangan
swasta, kalangan organisasi kemasyarakatan, kalangan universitas dan akademisi,
kalangan politik dan tentunya masyarakat sendiri perlu membangun visi yang
sama, pola pikir dan juga pola tindak yang saling menguatkan dengan difokuskan
pada upaya penanggulangan kemiskinan. Dalam kemitraan yang saling menguatkan
inilah maka berbagai sasaran peningkatan kesejahteraan rakyat seperti penyediaan lapangan pekerjaan dapat dicapai
dengan baik. Pemerintah sangat mendukung setiap prakarsa dan inovasi yang dijalankan
serta dikembangkan oleh semua pihak dalam mendukung upaya peningkatan
kesejahteraan rakyat ini.
Dan partisifasi Mahasiswa dalam memberantas kemiskinan, kita sebagai mahasiswa harus lebih meningkatkan rasa kepeduliannya tidak lagi menghabiskan waktu demi standar "gaul dan keren" mereka harus bisa mengembangkan rasa empati pada realitas kemiskinan yang terhampar terlanjang didepan kitadengan disiplin ilmu yang digeluti setiap mahasiswa seharusnya lebih berfikir kritis dan bertindak taktis untuk menurunkan angka kemiskinan yang begitu tinggi itu, dan jadilah mahasiswa yang proaktif dalam meningkatkan kepedulian sosial secara nyata.
Komentar
Posting Komentar